Akhir-akhir ini, harga minyak mentah dunia sedang mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan harga bahan bakar terutama harga bensin dan harga minyak Diesel terus mengalami kenaikan. Kita pastinya tidak ingin menghendaki kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan kita membeli BBM lebih sedikit dibandingkan sebelumnya dengan nominal uang yang sama, misalnya dengan perbandingan hari ini (1 Juli 2018) dengan uang Rp 10.000 untuk beli BBM berjenis Pertamax 92 dulu mendapatkan 1,12 liter (Harga: Rp 8.900/liter) sekarang hanya bisa mendapatkan 1,05 liter saja (Harga: Rp 9.500/liter). Untuk menyiasati kenaikan harga BBM, kita bisa mengakalinya dengan cara-cara yang sederhana yang gak perlu modifikasi kendaraan yang kita punya. Selain itu, dalam artikel ini juga saya berikan tips untuk membeli kendaraan yang irit bahan bakar jika kamu ingin membeli kendaraan baru atau bekas. Langsung saja berikut tips-tipsnya, tips ini berlaku untuk segala jenis kendaraan bermotor:
Tips sederhana menghemat BBM yang bisa dilakukan sendiri
Memilih Bahan Bakar Yang Tepat
Apakah ada di antara kalian yang pernah berpikir kalau membeli BBM dengan harga murah (misal: Premium) dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli BBM? Belum tentu. BBM yang murah belum tentu irit bahan bakar dan justru pengeluaranmu bisa membengkak hanya karena salah memilih bahan bakar. Yang benar adalah memilih BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Memilih bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi dan rekomendasinya dapat membuat pemakaian bahan bakar jadi irit dan mesin lebih awet.
Untuk kendaraan bensin, kamu dapat mengetahui bensin apa yang cocok untuk kendaraanmu dengan mengetahui berapa rasio kompresi kendaraan yang bisa kamu lihat di dalam buku petunjuk kendaraan (atau browsing di internet) dan melihat oktan (RON) bensin apa yang cocok dengan rasio kompresi mesin kendaraanmu (selanjutnya lihat grafis di bawah). Penggunaan bensin dengan oktan bensin yang lebih rendah dari rekomendasi dapat menimbulkan gejala
knocking yang dapat memperlemah performa kendaraan, dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan kerusakan mesin yang sangat serius dan jika mesin kendaraanmu menggunakan sistem injeksi maka akan lebih boros bensin karena sistem ECU harus mencegah terjadinya pembakaran terlalu dini dan ada kemungkinan injeksi tersumbat. Sedangkan penggunaan bensin dengan oktan bensin yang lebih tinggi dari rekomendasi menyebabkan bensin tidak terbakar dengan sempurna sehingga justru bensin yang digunakan lebih boros karena pembakaran bensin tidak optimal (hal ini tidak berlaku untuk mesin injeksi).
|
Tabel Perbandingan Kompresi Dengan Oktan Bensin, All Pumps |
|
Tabel Perbandingan Kompresi Dengan Oktan, Pertamina Only |
Untuk kendaraan Diesel, selain dengan mengacu pada buku petunjuk kendaraan, kamu bisa menanyakan kepada bengkel resmi apakah kendaraan saya dapat diisi dengan Solar atau tidak. Jika tidak bisa diisi dengan Solar, maka sebaiknya kamu menggunakan Pertamina Dexlite, Pertamina Dex, Shell Diesel, atau Total Diesel yang memiliki kandungan sulfur lebih sedikit dan memiliki angka setana (
cetane) lebih besar dari Solar. Hal ini dikarenakan kandungan sulfur dalam minyak Diesel tidak dapat terbakar di dalam mesin sehingga semakin sedikit kandungan sulfurnya maka penggunaan minyak Diesel akan semakin irit, semakin efisien, dan mesin semakin awet.
Pacu kendaraan dengan kecepatan yang wajar
|
Sumber: www.motorbikefans.com |
Konsumsi bahan bakar pada kendaraan akan lebih optimal jika kendaraan dipacu pada rentang kecepatan yang optimal dan efisien. Cara mengetahuinya adalah ketika kamu pacu kendaraanmu, kamu hanya menarik tuas/menginjak pedal gas sedikit tetapi kamu sudah merasa laju kendaraanmu sudah cukup kencang dan mesinmu tidak terdengar agak meraung-raung dan terasa kasar (ini hanya untuk kondisi jalan yang datar). Untuk sepeda motor bebek/semi otomatis, otomatis/matic, dan manual <250 cc, kecepatan yang disarankan adalah pada rentang 40-60 KM/Jam. Untuk mobil dan sepeda motor manual >250 cc, kecepatan yang disarankan adalah pada rentang 40-80 KM/Jam. Hal ini dikarenakan bahan bakar yang dikonsumsi akan lebih banyak jika kendaraan dipacu dengan kecepatan melebihi yang direkomendasikan (ngebut).
Lakukan akselerasi dan de-akselerasi yang halus dan tidak menyentak
|
Akselerasi Kendaraan (Sumber: www.yourmechanic.com) |
Akselerasi dengan tarikan/injakan pedal gas yang terlalu berlebih dapat menyebabkan lonjakan konsumsi bahan bakar dalam kendaraanmu. Sama seperti yang di atas, kamu hanya perlu menarik tuas/menginjak pedal gas sedikit saja agar konsumsi bahan bakar lebih irit. Selain itu, akselerasi dan deakselerasi yang menyentak dapat merusak komponen-komponen di dalam mesin, merusak komponen perantara mesin dengan roda penggerak (rantai/gardan), dan menyebabkan ban mudah aus.
Kenali daerah di sekitar jalur yang biasa dilalui
Sering kita dapati jalur yang biasa kita lewati dari dan ke tempat kerja mengalami gangguan misalnya kemacetan parah, penutupan jalan, juga ada kemungkinan terjadi bencana seperti banjir. Penting untuk kita mengenal jalur-jalur alternatif yang ada di sekitar jalur yang biasa kita lalui agar bahan bakar tidak terbuang percuma hanya untuk mengantre di jalanan macet atau sampai ke tujuan tidak tepat waktu.
Cek tekanan angin ban secara berkala
Tekanan angin yang rendah dapat menyebabkan cengkeraman ban terhadap permukaan jalan jadi berkurang dan mengurangi traksi kendaraan yang berujung pada borosnya konsumsi bahan bakar, sedangkan tekanan ban yang terlalu tinggi membuat ban menjadi mudah selip. Tekanan angin ban yang kurang juga menyebabkan ban lebih mudah tertusuk benda tajam yang berakibat ban menjadi bocor. Solusinya adalah pompalah ban kendaraanmu secara rutin hingga terasa cukup keras. Jika pompa ban tersebut memiliki alat ukur tekanan angin, kamu bisa melihat berapa tekanan angin yang ada di dalam ban kendaraanmu (biasanya dalam ukuran psi/bar). Untuk sepeda motor, lebihkan tekanan angin sekitar 8-12 psi (0,55-0,82 bar) dari yang direkomendasikan (tertulis di samping kiri lengan ban belakang atau di bodi depan bawah setir) dan untuk mobil, lebihkan tekanan angin sekitar 2-6 psi (0,13-0,41 bar) dari yang direkomendasikan (tertulis di dalam buku pedoman pemilik kendaraan). Tujuannya supaya kamu tidak terlalu sering memompa ban kendaraanmu dan tekanan ban terasa cukup dalam waktu lama.
Tips menghemat BBM yang perlu bantuan dari para ahli otomotif
Lakukan perawatan rutin secara berkala di bengkel resmi
Kendaraan yang jarang/tidak diservis secara rutin menyebabkan penggunaan BBM menjadi lebih boros. Hal ini dikarenakan ada beberapa bagian/part dalam kendaraan yang berada dalam kondisi kurang prima sehingga menyebabkan kinerja mesin menjadi kurang maksimal yang berujung pada pemborosan penggunaan BBM. Cara terbaiknya adalah lakukan servis rutin di bengkel resmi (ingat ya, yang nama bengkelnya mengandung unsur kata yang sama dengan pabrik pembuatnya). Jika dirasa lokasinya terlalu jauh bisa juga diservis di bengkel terdekat.
Gantilah oli kendaraan secara rutin
|
Fresh motor oil (Source: carfromjapan.com) |
Oli kendaraan yang jarang diganti dapat memperlemah kinerja mesin karena gesekan yang terlalu besar yang berujung pada pemborosan BBM akibat mesin memerlukan BBM yang lebih banyak, selain itu oli kotor/kurang/habis dapat merusak interior mesin jika tidak segera diganti. Spesifikasi oli yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan rekomendasi dari buku petunjuk kendaraan dan mekanik bengkelmu. Oli kendaraan sebaiknya diganti setiap 5.000 KM sekali atau kurang (semakin sering lewat jalan macet, semakin pendek kilometernya) atau 4-6 bulan sekali (untuk sepeda motor)/6-12 bulan (untuk kendaraan roda 4 ke atas) jika odometer (penunjuk takaran bensin di tangki dan penunjuk jarak tempuh yang telah dilalui dalam KM) tidak berfungsi. Jangan lupa selalu cek ketinggian oli kendaraanmu setiap bulan Kamu juga bisa mengganti sendiri oli kendaraanmu jika kamu sudah bisa mengganti oli kendaraanmu sendiri.
Sekian tips-tips hemat bahan bakar dari saya, ada bonus buat kamu yang ingin beli kendaraan baru yang hemat BBM:
Tips membeli kendaraan baru atau bekas
- Sebelum membeli, carilah informasi tentang kelebihan kendaraan yang ingin dibeli dari produsen beserta spesifikasinya dan review yang ditulis oleh beberapa orang yang sudah pernah mencobanya. Hal ini dapat membantumu memilih kendaraan mana yang sesuai dengan keinginanmu dan juga irit bahan bakar.
- Untuk membeli mobil, saya lebih menyarankan untuk membeli mobil Diesel. Mobil Diesel memiliki karakteristik konsumsi bahan bakar yang lebih irit daripada mobil bensin. Kamu gak perlu khawatir dengan getaran mesin yang kasar karena mayoritas mobil Diesel keluaran tahun 2005 ke atas sudah menggunakan teknologi Supercharger dan Turbocharger yang menghasilkan akselerasi yang hampir setara dengan mobil bensin namun minim getaran, tidak seperti mobil Diesel keluaran lama sebelum 2005 yang pada saat itu masih belum ditemukan teknologi Supercharger dan Turbocharger yang membuat mesin bergetar keras ketika berakselerasi. Selain itu, mobil Diesel bisa diisi dengan Solar yang harganya sangat murah (Asalkan masih diperbolehkan oleh Dealer dan kamu merasa gak punya malu pas ngisi Solar karena Solar dikhususkan untuk kendaraan angkut :D ). Jika tidak ingin membeli mobil Diesel, kamu juga bisa membeli kendaraan bensin keluaran di atas tahun 2012 karena sudah memiliki teknologi mesin yang lebih baru yang lebih irit bahan bakar.
Sekian tips-tips dari saya, semoga tips-tips ini dapat membantumu untuk lebih menghemat BBM
No comments:
Post a Comment